Jumat, 19 Maret 2010

Contoh Proposal Pelatihan Jurnalistik

PROPOSAL KEGIATAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI (LaPSI)

PELATIHAN JURNALISTIK PRAKTIS

A. PENDAHULUAN

Jurnalistik telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat jurnalistik, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang. Jurnalistik merupakan dunia yang mengasyikkan dan memberi banyak manfaat terutama untuk pengambangan skill. Pelajar dan mahasiswa pun perlu dikenalkan dan diakrabkan dengan dunia jurnalistik.

Sebagai bagian dari kelompok terdidik, pelajar dan mahasiswa juga harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Salah satunya adalah dalam dunia tulis menulis. Jurnalistik sebagai bagian dari dunia tulis menulis memberi kesempatan kepada pelajar di dalam meningkatkan skills sebagai pelajar. Salah satunya adalah skills dalam mengelola dunia jurnalistik.

Perlunya pelajar dalam mendalami jurnalistik, khususnya jurnalistik media (koran, majalah) akan membawa dampak positif. Salah satunya adalah ketrampilan mereka di dalam mengelola media massa. Dengan memiliki ketrampilan di dalam mengelola media massa, maka peluang remaja untuk terjun di dalam dunia jurnalistik akan terbuka lebar.

Jurnalitik merupakan bagian dari dunia pelajar yang tidak asing lagi. Di sekolah mereka telah dikenalkan tulis menulis dan pembuatan karya ilmian maupun esai. Dengan dasar kemampuan yang telah ditanamkan di sekolah kepada siswa akan memudahkan pelajar di dalam mengenal dunia jurnalistik dalam tingkat yang lebih maju.

Adanya program pelatihan kepenulisan: ”Menjadi Jurnalis itu Gampang! merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mengembangkan skills remaja di Indonesia dalan dunia jurnalistik/kepenulisan. Materi dalam pelatihan jurnalistik ini tidak membebani pelajar dengan tema-tema yang berat, namun diupyakan peserta meraa senang dan enjoy di dalam mengikuti pelatihan. Dengan Pelatihan ini diharapkan akan memunculkan remaja dan pelajar yang memiliki kemampuan di dalam mengelola media massa secara handal untuk semakin mempercepat pencapaian tujuan organisasi atau pergerakan..

B. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama “Pelatihan Jurnalistik Praktis”


C. ORGANISASI PELAKSANA

1. LaPSI (Lembaga Pengembangan Sumber Daya Insani)

2. PIP PD IPM LAMONGAN

3. Majalah KUNTUM : Jl. Sidikan Gg Wijaya Kusuma Sorogenen UH VI/66 RT 33 RW 09 Umbulharjo Yogyakarta Telp: (0274) 7494822. Email: majalah_kuntum@yahoo.com

D. TEMA KEGIATAN

Tema kegiatan ini adalah “Menjadi Jurnalis? Mau?

E. WAKTU PELAKSANAAN.

Hari : Sabtu

Tanggal: 2-3 Mei 2009

Tempat : SMA Muhammadiyah 1 Babat

F. TUJUAN KEGIATAN

1. Mengenalkan kepada pelajar tentang seluk-beluk dunia jurnalistik.

2. Menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas pelajar melalui tradisi jurnalistik.

3. Siswa memiliki kemampuan mengelola media cetak.

G. TARGET KEGIATAN

1. Pelajar memiliki skills dalam pengelolaan media cetak.

2. Meningkatkan kemampuan jurnalis kaum muda secara otonom dan mandiri

3. Mampu membuat media massa sendiri, minimal buletin.

H. TARGET PESERTA

Target peserta kegiatan adalah pelajar tingkat SMA, SMK, dan MA dan mahasiswa se Kab. Lamongan.

I. JENIS KEGIATAN

Kegiatan ini bernama pelatihan Jurnalistik untuk Pelajar dan Remaja

J. MATERI PELATIHAN

Adapun materi yang diberikan sbb:

1. Pelatihan menulis berita

2. Pelatihan menulis features.

3. Pelatihan mengelola keredaksian.

4. Bedah Buku ”Jurnalistik, mudah dan menyenangkan!”

K. Jadwal Pelatihan

Terlampir

L. Susunan Panitia

Terlampir

M. Rincian Anggaran Dana

Terlampir


N. Penutup

Demikianlah proposal ini kami buat, besar harapan kami agar proposal ini dapat berjalan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 1 April 2009

Ketua,


Ria Eka Lestari

Sekretaris,

Andik Setiawan


Lampiran

STRUKTUR KEPANITIAAN

Pelindung : PP IPM

Orgaizing Commite

Ketua Panita :

Sekretaris :

Bendahara : Amelia

Penggalangan Dana : LaPSI

Devisi-devisi

Kefasilitatoran : Tim LaPSI

Tim Majalah Kuntum

Kesekretariatan : PD IRM Gunungkidul

Publikasi, Dekorasi,

dan Dokumentasi : PD IPM Ponorogo


Lampiran

JADWAL PELATIHAN JURNALISTIK

“Menjadi Junalis Itu Gampang!”

No

Waktu

Kegiatan

Tema

Pemateri/Fasilitator

Keterangan


Hari pertama





1

10.00-10.30

Pembukaan


Fasilitator

Games

2

10.30-12.00

Materi 1

Bedah Buku “JURNALISTIK, MUDA DAN MENYENAGKAN”

LAPSI


3

12.30-13.00

Materi 2

Mengenal Jagat Jurnalist

KUNTUM



Hari kedua





1

13.00-14.00

Matrei 3

Menulis Berita

KUNTUM

Praktik

2

14.00-14.30

Materi 4

Menulis Features

Kuntum

Praktik

3

14.30-16.30

Materi 5

Manajemen Keredaksian

Kuntum

Kelompok

4

16.30-17.00

Penutupan

Pesan kesan

Fasilitator

Pembagian Sertifikat








Lampiran,

Anggaran Dana

Acara

Honor Pembicara 4 Orang x 200.000 : 800,000,00

Telp dan Transportasi : 300,000,00

Copy Makalah Peserta : 200,000,00

Jumlah : 1,300,000,00 \

Akomodasi dan Publikasi

Sewa Gedung : 200,000,00

Publikasi media (spanduk dan pamlet) : 200,000,00

Dokumentasi : 50,000,00

Seminar Kit Peserta 5000×70 : 350,000,00

Jumlah : 800,000,00

Konsumsi

Makan/snack Peserta @10,000,00×70 : 700,000,00

Aqua : 200,000,00

Jumlah : 900,000,00

Sertifikat

Jumlah 100 Eks x @ 1000 : 100,000,00

Jumlah : 100,000,00

Jumlah Total : 3,100,000,00

(Tiga Juta Seratus Rupiah)

h1

Sekolah jurnalistik

April 19, 2009

Selanjutnya Bagaimana?

Menggagas Konsep Pendampingan Media di Sekolah

Ada dua sasaran dari pembelajaran jurnalis dan produksi media sekolah. Pertama, Siswa atau pelajar. Kedua, guru atau pendamping siswa. Sebelum membahas strategi pendampingan terhadap siswa ada dua pra kondisi yang perlu dipenuhi. Pertama, perlunya penyelenggaraan pelatihan untuk pelatih sebagai pendamping kegiatan jurnalistik dan produksi media di Sekolah. Pelatihan jurnalistik diadakan secara massif dan sistematis serta bersifat periodik sehingga akan menghasilkan banyak trainer sekaligus penggerak jurnalisme sekolah. Pelatih sebagai penggerak ini diharapkan menguasai pengetahuan jurnalistik secara teoritis dan praktis, diharapkan juga menjalin kerja sama dengan media-media lokal dan nasional untuk dijadikan partner dalam mendukung kegiatan jurnalistik di sekolah. Dalam pelatihan ini, guru atau pendamping dibekali dengan skill atau kemampuan memproduksi media mulai dari yang paling sederhana (bulletin, brosur, mading, majalah). Setelah itu, para alumni pelatihan ini kemudian membina atau melatih siswa, person, dan disebut pelatihan anggota jurnalistik yang muatannya 80 persen harus praktik produksi media.

Kedua, di dalam pendampingan media sekolah perlu diketahui mengenai stake holder sekolah yang terlibat misalnya : kepala sekolah, guru bahasa, Pembina jurnalistik, dan IPM atau OSIS. Pihak-pihak ini seharusnya mengadakan pertemuan untuk berbagi peran. Dan tentunya ada proporsional yang bagus, jika di SD/MI/SMP sederajat mungkin intervensi guru pendamping jurnalistik masih dominan sampai 60 %, sedangkan di level SMK/SMA sederajat bisa sebaliknya guru hanya 30%- 40% saja.

Sedangkan secara singkat (harapannya dikembangkan oleh guru dan pendamping di setiap level sekolah karena mempunyai kondisi yang berbeda-beda). Jadi secara prinsipil dapat dilakukan beberapa cara. Pertama, sekolah menunjuk guru (setelah dilatih) sebagai pendamping kegiatan produksi media di sekolah baik cetak atau elektronik (weblog, website). Kegiatan jurnalistik menjadi semangat bersama antara guru sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik, keduanya adalah warga belajar yang perlu kerjasama. Kedua, sekolah menunjuk tim atau orang yang menjadi guru ekstrakurikuler di sekolah dan konsentrasi khusus membuat media sekolah. Dalam hal ini, IPM misalnya tingkat daerah dapat mendampingi Ranting di sekolah-sekolah. Untuk memicu minat menulis dalam jurnalisti sesekali sekolah mengadakan kompetisi menulis, reportase, dan bisa dilakukan dengan berkelompok/tim.

Yang sangat perlu ditekankan adalah, kesinambungan dalam pendampingan, menyiapkan sumber daya, jaringan (misalnya dalam percetakan) dan juga mengetahui struktur pembiayaan sebuah penerbitan dan kelihaian mencari sponsor. Anak-anak bisa diajak membuat proposal, menggali dana, ke sponsor sehingga benar-benar terlibat secara penuh apa, mengapa, dan bagaimana sebuah jurnalistik dan media sekolah di kelola dan dipertahankan sebagai bagian dari pembelajaran yang sangat penting.[david efendi, Lapsi]

h1

materi training jurnalistik

April 19, 2009

SILABUS MATERI PELATIHAN PENDAMPING MEDIA SEKOLAH

No.

Materi

Sub materi

Target

1.

Orientasi

a. tujuan pelatihan

b. Disepakati jadwal pelatihan

c. Saling kenal antar peserta

- Peserta mampu memahami tujuan, target dan alur dari pelatihan

- Peserta dapat mengetahui dan mengikuti jadwal pelatihan

- Peserta saling mengenal antar warga pelatihan

2.

Pemetaan/ invertarisasi pengalaman mengelola media/ jurnalistik

a. peta peserta dan pengalaman mengelola media sekolah/ jurnalistik

b. Dipahami hal-hal pokok tentang perintisan, penerbitan dan pengembangan kualitas media sekolah

- Mengetahui peta peserta dan pengalaman mengelola media sekolah

- Peserta mampu merintis media sekolah

- Peserta mampu menerbitkan media sekolah

- Peserta mengembangkan media sekolah

3.

Teori-teori media sekolah

a. Teori jurnalistik

b. Berita-feature-artikel: persamaan dan perbedaan

c. Bahasa Indonesia jurnalistik dan penyutingan

- Peserta mampu memahami, pengertian, ruang lingkup, sejarah dan manfaat jurnalistik

- Peserta mampu memahami jenis-jenis (berita, feature, artikel)

4.

Pendampingan media sekolah

a. Masalah-masalah yang dihadapi pendampingan

b. Materi-materi dalam pendampingan

c. Kesiapan dan kompetensi pendamping

- Peserta mampu memetakan masalah-masalah yang dihadapi saat melakukan pendampingan

- Peserta mampu menyiapkan materi yang dibutuhkan saat melakukan pendampingan

- Peserta mampu mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan saat menjadi pendamping

5.

Produksi media sekolah (teori)

a. Dasar-dasar desain halaman

b. Tiga desain standar: A4, ½A4, alternatif (minimagz)

c. Membuat dummy

d. Menggabung foto dan teks

e. Cetak-mencetak dan pilihan harga

- Peserta dapat melakukan pendasaian halaman

- Peserta mampu memilih standar ukuran yang akan digunakan

- Peserta mampu membuat dummy

- Peserta mampu merangkai foto dan teks

- Peserta mampu mengetahaui beberapa alamat percetakan dan pemilihan harga

6.

Praktik produksi media sekolah

7.

Kunjungan media

a. Profil dan kekhasan media yang dikunjungi

b. Pengumpulan informasi, pengemasan informasi, produksi informasi

- Peserta mengetahui profil dan karakteristik masing-masing media yang dikunjungi

- Peserta bisa mendapatkan informasi, pengemasan, dan produksi suatu media

Contoh Jadwal Pelatihan

1 hari

Target: Motivasi

Waktu

Agenda

Metode

Keterangan


08.00-08.30

Orientasi

Ceramah&tanyajwb

Mot

08.30-09.30

Pengantar Jurnalistik

Cerdis


09.30-11.30

Menulis berita & Praktek

Cerdis & roll play


11.30-12.30

Istirahat



12.30-14.00

Menulis Artikel & Praktek

Cerdis & roll play


14.00-14.30

Pendalaman+desain

Cerdis


14.30-15.00

Penutupan


All

2 hari (pagi-sore)

Target: praktik dan skill

Waktu

Agenda

Metode

Keterangan

Hari-1

07.30-08.00

pembukaan


All

08.30-09.00

Orientasi

diskusi

Mot

09.00-10.00

Pengantar Jurnalistik



10.00-10.30

Praktik+game

Cerdis


10.30-11.30

Menulis berita & Praktek

Cerdis & roll play

All

11.30-12.30

Ishomabaca



12.00-13.30

Pengetahuan desain media



13.30-15.00

Praktik layout dan penugasan



Hari ke-2

08.00-09.30

Presentasi hasil


All

09.00-10.00

Petbaikan dan evaluasi



10.00-11.30

Membuat rencana penerbitan



11.30-12.30

Ishomabaca



12.30-14.30

Konsultasi



14.30-15.30

penutupan



3 hari/bermalam atau dipadatkan

Target : produksi media

Waktu

Agenda

Metode

Keterangan

Hari-1

14.00-14.30

pembukaan


All

14.30-15.00

Orientasi

Ceramah&tanyajwb

Mot

15.00-15.30

istirahat



15.30-17.00

Pengantar Jurnalistik

Cerdis


17.00-19.30

Ishoma


All

19.30-21.00

Menulis berita & Praktek

Cerdis & roll play


21.00-22.30

Nonton film “fredoom of writer



22.30-03.00

Menulis cerpen dalam mimpi



Hari ke-2

03.00-05.00

Reportase dengan Tuhan


All

05.00-06.00

Olahraga



06.00-07.30

Bersih diri & sarapan



07.30-09.00

Mengenal MS

Cerdis & roll play


09.00-09.30

games



09.30-10.30

Ngobrol rubrikasi

Cerdis & roll play


10.30-11.00

games



11.00-12.00

Menulis feature

Cerdis & roll play


12.00-13.00

Ishoma



12.30-14.00

Praktek reportasi

Roll play


14.00-16.00

Membuat laporan



16.00-17.30

Presentasi



17.00-19.30

Ishoma



19.30-20.30

Layout & desain



20.30-22.30

Nonton film inspiratif



22.30-03.00

Mimpi jadi wartawan..



Hari ke-3

03.00-05.00

Reportase dengan malaikat shubuh



05.00-06.00

Olahraga



06.00-07.30

Bersih diri & sarapan



07.30-10.00

Praktek Layout media



10.00-11.00

RTL: rancangan MS



11.00-12.00

Penutupan



Catatan:

Peserta adalah guru, guru pendamping ekstrakurikuler, kelompok penggerak jurnalistik sekolah/komunitas.